Pengaruh budaya lokal dalam pengembangan tilawatil Quran di Jawa Timur memegang peran yang sangat penting dalam memperkaya tradisi keagamaan masyarakat Jawa Timur. Tilawatil Quran sendiri merupakan seni membaca Al-Quran dengan merdu dan penuh makna, yang sering kali diiringi dengan musik tradisional Jawa seperti gamelan atau kendang.
Menariknya, pengaruh budaya lokal ini tidak hanya terbatas pada aspek musik saja, namun juga mencakup tata cara membaca Al-Quran, penekanan pada makna ayat, serta penggunaan bahasa Jawa dalam tilawah tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat Prof. Dr. M. Amin Abdullah, seorang pakar studi Islam di Indonesia, yang menyatakan bahwa “penggunaan bahasa lokal dalam ibadah tidaklah melanggar prinsip kesucian bahasa Arab, namun justru dapat memperkaya pengalaman spiritual umat Islam.”
Dalam konteks Jawa Timur, pengaruh budaya lokal dalam tilawatil Quran dapat dilihat dari beragamnya gaya dan teknik membaca Al-Quran yang disesuaikan dengan nuansa kearifan lokal. Misalnya, penggunaan suara yang lembut dan merdu dengan melodi yang khas, atau penggunaan gerakan tubuh yang mengikuti irama musik tradisional Jawa.
Menurut Ustadz Abdul Somad, seorang dai kondang asal Jawa Timur, “penggunaan budaya lokal dalam tilawatil Quran dapat menjadi sarana dakwah yang efektif dalam menyampaikan pesan-pesan agama kepada masyarakat.” Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh budaya lokal tidak hanya bersifat dekoratif semata, namun juga memiliki nilai edukatif dan dakwah yang sangat tinggi.
Karenanya, peran para penggiat seni tilawatil Quran di Jawa Timur sangatlah penting dalam menjaga keberlangsungan tradisi ini. Mereka perlu menjaga keseimbangan antara nilai-nilai tradisional dan nilai-nilai agama dalam setiap penampilan mereka. Dengan demikian, tilawatil Quran tidak hanya menjadi sebuah pertunjukan seni, namun juga menjadi sarana untuk memperkuat identitas keagamaan dan budaya lokal di Jawa Timur.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengaruh budaya lokal dalam pengembangan tilawatil Quran di Jawa Timur merupakan sebuah hal yang positif dan perlu terus dilestarikan. Melalui perpaduan antara tradisi keagamaan dan budaya lokal, tilawatil Quran dapat menjadi sebuah sarana yang efektif dalam menyebarkan nilai-nilai agama Islam dan memperkaya warisan budaya bangsa.