Keberagaman Pengajaran Al-Qurʼan di Jawa Timur: Potret Masyarakat Multikultural


Keberagaman pengajaran Al-Qurʼan di Jawa Timur memperlihatkan potret masyarakat multikultural yang kaya akan nilai-nilai keberagaman. Dalam konteks ini, keberagaman tidak hanya terbatas pada perbedaan agama, tetapi juga meliputi perbedaan budaya, suku, dan tradisi yang ada di Jawa Timur.

Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, seorang pakar sejarah Islam, keberagaman pengajaran Al-Qurʼan di Jawa Timur mencerminkan semangat inklusivitas dan toleransi yang telah lama menjadi ciri khas masyarakat Jawa. “Masyarakat Jawa Timur telah lama dikenal sebagai masyarakat yang ramah dan terbuka terhadap perbedaan. Hal ini tercermin dalam cara mereka memandang dan mengajarkan Al-Qurʼan dengan penuh rasa hormat terhadap keberagaman,” ujar Prof. Azyumardi Azra.

Di berbagai pesantren dan lembaga pendidikan Islam di Jawa Timur, keberagaman pengajaran Al-Qurʼan juga tercermin dalam metode pengajaran yang digunakan. Kyai Haji Ahmad Dahlan, seorang ulama ternama dari Jawa Timur, mengatakan bahwa pengajaran Al-Qurʼan harus dilakukan dengan pendekatan yang inklusif dan menyentuh hati para murid. “Pengajaran Al-Qurʼan bukan hanya soal menghafal ayat-ayat, tetapi juga memahami maknanya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari,” kata Kyai Haji Ahmad Dahlan.

Keberagaman pengajaran Al-Qurʼan di Jawa Timur juga tercermin dalam keberagaman latar belakang para pengajar dan murid. Dalam sebuah wawancara dengan Ustazah Fatimah, seorang guru Al-Qurʼan di Surabaya, ia mengungkapkan bahwa di pesantren tempatnya mengajar terdapat murid-murid dari berbagai suku dan agama yang belajar bersama. “Kami selalu mengajarkan Al-Qurʼan dengan penuh rasa hormat terhadap keberagaman yang ada di antara kami. Hal ini membuat suasana belajar menjadi lebih harmonis dan menginspirasi,” ujar Ustazah Fatimah.

Dengan keberagaman pengajaran Al-Qurʼan yang ada di Jawa Timur, masyarakat multikultural di wilayah ini semakin terbuka dan inklusif terhadap perbedaan. Keberagaman ini menjadi modal berharga dalam memperkuat jati diri dan memperkokoh persatuan di tengah masyarakat yang heterogen. Sebagai masyarakat multikultural, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga keberagaman ini agar tetap harmonis dan bermanfaat bagi semua pihak.