Menelusuri Sejarah Tilawatil Qurʼan Jawa Timur: Kebudayaan yang Berharga
Hai sahabat budaya! Kali ini, mari kita membahas mengenai sejarah Tilawatil Qurʼan di Jawa Timur yang merupakan bagian dari kekayaan budaya yang sangat berharga. Tilawatil Qurʼan sendiri merupakan tradisi lantunan ayat suci Al-Qurʼan yang dilakukan secara bersama-sama dalam berbagai acara keagamaan di Jawa Timur.
Sejarah Tilawatil Qurʼan di Jawa Timur sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan Islam di wilayah tersebut. Menurut pakar sejarah budaya Jawa Timur, Bambang Purwanto, tradisi Tilawatil Qurʼan di daerah ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat sejak ratusan tahun yang lalu. “Tilawatil Qurʼan bukan hanya sekadar lantunan ayat suci Al-Qurʼan, namun juga merupakan simbol kebanggaan dan identitas budaya bagi masyarakat Jawa Timur,” ujar Bambang.
Di Jawa Timur, Tilawatil Qurʼan sering dilakukan dalam berbagai acara keagamaan seperti peringatan hari besar Islam, acara pernikahan, hingga acara tahlilan. Para qari dan qariah yang mahir dalam melantunkan ayat suci Al-Qurʼan menjadi pusat perhatian dalam setiap acara Tilawatil Qurʼan. Mereka tidak hanya menguasai tajwid dengan baik, namun juga mampu menyampaikan makna dari setiap ayat yang dilantunkan.
Menurut KH. Musthofa Bisri, salah seorang ulama terkemuka di Jawa Timur, Tilawatil Qurʼan memiliki nilai yang sangat tinggi dalam Islam. “Tilawatil Qurʼan bukan hanya sekadar tradisi budaya, namun juga ibadah yang mendatangkan pahala bagi yang melakukannya dengan ikhlas,” kata KH. Musthofa Bisri.
Tidak hanya itu, Tilawatil Qurʼan di Jawa Timur juga menjadi wahana untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal. Melalui lantunan ayat suci Al-Qurʼan dalam bahasa Jawa, masyarakat Jawa Timur dapat merasakan keindahan budaya dan bahasa daerah mereka sendiri. “Tilawatil Qurʼan dalam bahasa Jawa bukan hanya memperkuat identitas budaya, namun juga sebagai upaya pelestarian bahasa daerah yang semakin tergerus oleh perkembangan zaman,” ungkap seorang budayawan Jawa Timur, Siti Nurjanah.
Dengan demikian, Tilawatil Qurʼan di Jawa Timur bukan hanya sekadar tradisi lantunan ayat suci Al-Qurʼan, namun juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kekayaan budaya yang patut dilestarikan. Mari kita terus melestarikan tradisi berharga ini agar kekayaan budaya Jawa Timur tetap terjaga dan terpelihara untuk generasi mendatang. Semoga bermanfaat!