Mengenal Dakwah Tilawatil Qurʼan di Jawa Timur: Sejarah dan Perkembangannya


Apakah kamu pernah mendengar tentang dakwah tilawatil Qurʼan di Jawa Timur? Dakwah ini telah menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Jawa Timur selama bertahun-tahun. Mari kita mengenal lebih dalam tentang sejarah dan perkembangannya.

Dakwah tilawatil Qurʼan merupakan upaya untuk menyebarkan ajaran Al-Qurʼan melalui lantunan ayat-ayat suci. Menurut Ustadz Ahmad Dahlan, seorang pendakwah dari Surabaya, “Dakwah tilawatil Qurʼan merupakan cara yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan Islam kepada masyarakat, karena lantunan ayat-ayat suci dapat menyentuh hati orang yang mendengarkannya.”

Sejarah dakwah tilawatil Qurʼan di Jawa Timur dapat ditelusuri hingga zaman penyebaran agama Islam di wilayah tersebut. Menurut sejarawan Islam, Prof. Dr. Azyumardi Azra, dakwah tilawatil Qurʼan telah menjadi bagian penting dalam budaya keagamaan masyarakat Jawa Timur sejak abad ke-17. “Lantunan ayat-ayat suci Al-Qurʼan telah menjadi sarana utama untuk menyebarkan ajaran Islam di Jawa Timur,” ujar Prof. Azyumardi Azra.

Perkembangan dakwah tilawatil Qurʼan di Jawa Timur terus mengalami peningkatan. Menurut KH. Ma’ruf Amin, Ketua Umum PBNU, “Dakwah tilawatil Qurʼan menjadi semakin populer di kalangan pemuda Jawa Timur, karena mereka merasa terinspirasi oleh kekuatan dan keindahan lantunan ayat-ayat suci Al-Qurʼan.”

Dalam upaya memperluas dakwah tilawatil Qurʼan di Jawa Timur, banyak pesantren dan lembaga pendidikan agama yang turut serta aktif dalam kegiatan ini. Menurut KH. Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU, “Pesantren-pesantren di Jawa Timur telah menjadi pusat dakwah tilawatil Qurʼan yang menghasilkan generasi muda yang hafidz dan paham akan ajaran Islam.”

Dengan demikian, dakwah tilawatil Qurʼan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan keagamaan masyarakat Jawa Timur. Sejarah dan perkembangannya yang kaya akan nilai-nilai Islam telah memberikan kontribusi yang besar dalam memperkuat keimanan dan kecintaan terhadap Al-Qurʼan di tengah-tengah masyarakat Jawa Timur.