Tradisi Tilawatil Qurʼan Jawa Timur: Memperkaya Budaya Lokal


Tradisi Tilawatil Qurʼan Jawa Timur: Memperkaya Budaya Lokal

Tilawatil Qurʼan merupakan salah satu tradisi yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Jawa Timur sejak zaman dahulu. Tradisi yang dilakukan dengan membacakan ayat suci Al-Qur’an ini tidak hanya dijadikan sebagai ibadah, namun juga sebagai sarana untuk memperkaya budaya lokal.

Menurut Budi Susanto, seorang pakar budaya dari Universitas Airlangga, Tilawatil Qurʼan merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional yang turun-temurun dilestarikan oleh masyarakat Jawa Timur. “Tradisi ini tidak hanya sebagai bentuk ibadah, namun juga sebagai wujud apresiasi terhadap keindahan kata-kata suci Al-Qur’an,” ujarnya.

Dalam setiap pelaksanaan Tilawatil Qurʼan, terdapat berbagai macam kreasi seni yang ditampilkan oleh para pembaca Al-Qur’an. Mulai dari penggunaan berbagai macam alat musik tradisional hingga tarian-tarian khas Jawa Timur, semua itu menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi ini.

Menurut Rudi Haryanto, seorang seniman asal Surabaya, Tilawatil Qurʼan juga menjadi ajang untuk mempromosikan budaya lokal Jawa Timur ke ranah yang lebih luas. “Dengan menggabungkan seni membaca Al-Qur’an dengan seni tradisional Jawa Timur, kita dapat memperkenalkan kekayaan budaya lokal kita kepada masyarakat luas,” tuturnya.

Tradisi Tilawatil Qurʼan juga menjadi sarana untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai kearifan lokal yang telah ada sejak dulu. Menurut Miftahul Huda, seorang budayawan Jawa Timur, tradisi ini membawa pesan damai dan harmoni yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat. “Melalui Tilawatil Qurʼan, kita diajarkan untuk selalu menjaga kebersamaan dan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tradisi Tilawatil Qurʼan bukan hanya sebagai bentuk ibadah semata, namun juga sebagai sarana untuk memperkaya budaya lokal Jawa Timur. Melalui tradisi ini, kita dapat melihat betapa kaya dan beragamnya budaya yang dimiliki oleh masyarakat Jawa Timur. Semoga tradisi ini terus dilestarikan dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Jawa Timur.