Dakwah tilawatil Qurʼan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk masyarakat Jawa Timur. Inspirasi dan tantangan yang dihadapi dalam menjalankan dakwah ini menjadi hal yang perlu diperhatikan dengan serius.
Menurut Ustaz Abdul Somad, seorang ulama terkenal, dakwah tilawatil Qurʼan adalah cara yang efektif untuk menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat. Dengan mendengarkan ayat-ayat suci Al-Qurʼan, masyarakat dapat lebih memahami ajaran agama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Peran dakwah tilawatil Qurʼan tidak hanya terbatas pada urusan keagamaan, namun juga memiliki dampak yang luas dalam membentuk karakter dan moral masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat Kiai Haji Ghofur, seorang kyai di Jawa Timur, yang menyatakan bahwa dakwah tilawatil Qurʼan dapat menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.
Namun, dalam menjalankan dakwah tilawatil Qurʼan, terdapat berbagai tantangan yang perlu dihadapi. Salah satunya adalah minimnya pemahaman masyarakat terhadap ajaran Islam. Hal ini disampaikan oleh Dr. Azyumardi Azra, seorang pakar studi Islam di Indonesia, yang menekankan pentingnya pendekatan yang tepat dalam menyampaikan dakwah tilawatil Qurʼan agar dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
Selain itu, peran media juga menjadi faktor penting dalam menyebarluaskan dakwah tilawatil Qurʼan kepada masyarakat luas. Hal ini sejalan dengan pendapat Ustaz Yusuf Mansur, seorang dai kondang, yang menyatakan bahwa media memiliki peran strategis dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah kepada seluruh lapisan masyarakat.
Dengan memahami inspirasi dan tantangan dalam menjalankan dakwah tilawatil Qurʼan, diharapkan masyarakat Jawa Timur dapat semakin memahami ajaran Islam dan meningkatkan kualitas kehidupan beragama mereka. Sebagaimana disampaikan oleh Kiai Ma’ruf Amin, Wakil Presiden Republik Indonesia, bahwa dakwah tilawatil Qurʼan memiliki potensi besar dalam membentuk masyarakat yang berkarakter dan berakhlak mulia.