Sosialisasi Tilawatil Qurʼan memiliki peran penting dalam mempertahankan nilai-nilai keislaman di Jawa Timur. Tilawatil Qurʼan merupakan upaya untuk mengenalkan dan mendalami isi Al-Qurʼan agar umat Islam dapat memahami ajaran agama dengan lebih baik.
Menurut KH. Ma’ruf Amin, Wakil Presiden Republik Indonesia, sosialisasi Tilawatil Qurʼan merupakan salah satu cara untuk memperkuat keimanan umat Islam. Beliau menyatakan, “Tilawatil Qurʼan adalah ibadah yang agung dan sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan sering membaca Al-Qurʼan, umat Islam dapat memperoleh hidayah dan petunjuk dari Allah SWT.”
Di Jawa Timur, kegiatan sosialisasi Tilawatil Qurʼan sering dilakukan oleh berbagai lembaga keagamaan dan pemerintah daerah. Menurut Ustaz Ahmad Zaini, seorang pendakwah terkemuka di Jawa Timur, sosialisasi Tilawatil Qurʼan merupakan langkah yang tepat untuk menjaga keberagaman umat Islam di daerah tersebut. Beliau menambahkan, “Dengan rajin membaca Al-Qurʼan, umat Islam dapat memperkuat akidahnya dan menguatkan keyakinan terhadap ajaran Islam.”
Namun, masih banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya sosialisasi Tilawatil Qurʼan. Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia, hanya 30% masyarakat Jawa Timur yang aktif membaca Al-Qurʼan setiap hari. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan kesadaran akan pentingnya Tilawatil Qurʼan dalam menjaga nilai-nilai keislaman di daerah tersebut.
Oleh karena itu, perlu adanya kerjasama antara berbagai pihak untuk meningkatkan sosialisasi Tilawatil Qurʼan di Jawa Timur. Menurut KH. Said Aqil Siradj, Ketua PBNU, “Sosialisasi Tilawatil Qurʼan bukan hanya tanggung jawab ulama dan kyai, tetapi juga seluruh umat Islam. Kita semua harus bersatu dalam menjaga keberlangsungan ajaran Islam di Jawa Timur.”
Dengan demikian, sosialisasi Tilawatil Qurʼan memiliki peran penting dalam mempertahankan nilai-nilai keislaman di Jawa Timur. Melalui kegiatan ini, diharapkan umat Islam di daerah tersebut dapat semakin memahami ajaran agama dan menjaga keberagaman umat Islam.